PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN 4 KIAT HIPERTENSI DI RO 04 DAN RT 18 KELURAHAN PENURUNAN KECAMATAN RATU SAMBAN KOTA BENGKULU
DOI:
https://doi.org/10.33088/jpustingkia.v1iI.180Abstrak
Perkembangan COVID-19 di Indonesia sangat progresif dan sudah berdampak pada semua propinsi. Data terbaru pada tanggal 21 April 2020 dari Kementerian Kesehatan RI telah terkonfirmasi 6.760 kasus positif COVID-19 dengan 747 kasus sembuh dan 590 kasus meninggal. Di Provinsi Bengkulu data terkonfirmasi positif sebanyak 8 kasus, sembuh 1 kasus, dan 1 kasus meninggal, Orang dalam pengawasan 604 dan Pasien dalam pengawasan 20 orang (Dinkes Provinsi Bengkulu). Sebagai respons terhadap pandemi ini, beberapa wilayah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).Presiden Joko Widodo secara resmi pada tanggal 15 Maret 2020 mengeluarkan himbauan agar seluruh instansi baik negeri maupun swasta menghindari kontak dekat dan menghindari kerumuman manusia, kemudian bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Hal ini dimaksudkan agar penyebaran Virus Corona tersebut dapat dibatasi serta masyarakat walau sedang di rumah juga tetap produktif dalam bekerja maupun belajar.
Menindak lanjuti himbauan presiden tersebut beberapa pemerintah daerah mulai mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan seperti meliburkan anak sekolah selama sampai dengan kurang lebih hingga akhir Mei 2020, kemudian pembatasan kegiatan-kegiatan yang menyangkut orang ramai bahkan dihapuskan. Selain itu beberapa instansi pemerintah maupun swasta mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) dengan kriteria-kriteria tertentu. Poltekkes kemenkes Bengkulu merupakan salah satu institusi Perguruan Tinggi Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaan pendidikan dan penangajaran (teori di kelas, praktik dilaboratorium dan praktik di lahan praktik dan lapangan) dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat
Kata Kunci: Hipertensi, Pengetahuan, Pencegahan Hipertensi, Penyuluhan
Abstract
The development of COVID-19 in Indonesia is very progressive and has had an impact on all provinces. The latest data on April 21, 2020 from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia has confirmed 6,760 positive cases of COVID-19 with 747 cases recovered and 590 cases died. In Bengkulu Province, there were 8 confirmed positive data, 1 case recovered, and 1 case died, 604 people under surveillance and 20 patients under surveillance (Bengkulu Provincial Health Office). In response to this pandemic, several regions have imposed Large-Scale Social Restrictions (PSBB). President Joko Widodo officially on March 15, 2020 issued an appeal that all agencies, both public and private, avoid close contact and avoid crowds of people, then work from home, study from home and worship from home. This is intended so that the spread of the Corona Virus can be limited and the community, even though they are at home, can still be productive at work and study.
Following up on the president's appeal, several local governments began to issue several policies, such as dismissing school children until approximately the end of May 2020, then restrictions on activities involving the public were even abolished. In addition, several government and private agencies issued Work From Home (WFH) policies with certain criteria. The Bengkulu Ministry of Health Poltekkes is one of the Health Higher Education institutions that has the task of carrying out the Tri Dharma of Higher Education. In the implementation of education and teaching (classroom theory, laboratory practice and practical field and field practice) and research and community service Keywords: type 3-5 keywords here, separated by commas between them
Keywords: Counseling, Hypertension, Knowledge, Hypertension Prevention
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 aurelia firtania
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.