Perbedaan Kualitas Informasi Obat Yang Diberikan Oleh Tenaga Vokasi Farmasi Di Apotek Dan Di Puskesmas Kota Palembang
DOI:
https://doi.org/10.33088/jp.v4i1.976Keywords:
Apotek, Antihipertensi, Pelayanan Informasi Obat, Pengetahuan, Tenaga Vokasi FarmasiAbstract
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan salah satu aktifitas dalam standar pelayanan kefarmasian baik di RS, Puskesmas, apotek maupun klinik. PIO yang baik dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan kepatuhan terhadap pengobatan, khususnya pada penderita hipertensi yang merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di dunia. PIO dilakukan oleh apoteker, namun dalam kondisi tertentu disaat Apoteker tidak dapat melaksanakannya, maka Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) dengan keterbatasannya secara sukarela melakukan pemberian informasi obat sebatas kewenangannya. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan deskriptif, memanfaatkan pasien simulasi di apotek untuk mendapatkan informasi yang diharapkan. Penelitian dilakukan di 5 Puskesmas dan 4 apotek di Kecamatan Seberang Ulu Satu, Kota Palembang. Pengetahuan TVF di apotek dan Puskesmas tergolong baik dengan skor terkecil 80. Seharusnya apotek tidak boleh melayani obat hipertensi tanpa resep dokter, namun ternyata semua apotek yang dikunjungi oleh pasien simulasi masih memberikannya. Kualitas informasi obat yang diberikan pada pasien hipertensi di Puskesmas lebih baik dibandingkan dengan di apotek. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak-akuratan informasi obat dan kepatuhan terhadap penjualan obat keras tanpa resep di apotek.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Yasminil Fadilla Halik, Sarmalina Simamora, Mona Rahmi Rulianti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.