Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Paku Laut (Acrostichum Aureum) Dari Kawasan Geotermal Dan Non-Geotermal Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli
DOI:
https://doi.org/10.33088/jp.v4i1.944Keywords:
Acrostichum aureum L, Antibacterial, Geothermal, Staphylococcus aureus, Escherichia coliAbstract
Tumbuhan pakis laut (Acrostichum aureum L) termasuk famili pteridaceae. Tumbuhan pakis laut mengandung banyak zat antibakteri, termasuk steroid, terpenoid, flavonoid, saponin, fenolik, dan tanin. Kawasan panas bumi (geotermal) Ie Seum Aceh Besar memiliki pH dan suhu tanah yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pakis laut baik dari dalam maupun luar kawasan panas bumi terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Empat perlakuan yaitu akuades, siprofloksasin, ekstrak daun pakis laut geothermal (EDPLG), dan ekstrak daun pakis laut non-geothermal (EDPLNG) masing-masing dengan enam kali ulangan digunakan dalam percobaan eksperimental ini, yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun pakis laut yang tumbuh di dalam dan luar area panas bumi sangat efektif (P=0,000) dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Menurut hasil uji lamjut Duncan, EDPLG menghasilkan zona penghambatan terbesar dengan diameter rata-rata 10,86 mm, yang jauh berbeda dari EDPLNG (8,70) mm dalam hal menghambat pertumbuhan mikroba Staphylococcus aureus. Demikian pula, untuk Escherichia coli, EDPLG menghasilkan zona penghambatan terbesar (12,10 mm), yang berbeda secara signifikan dari EDPLNG (8,23 mm). Ekstrak etanol daun pakis laut menunjukkan sifat antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Munira Munira, Jihan Nazira, Wiska Mailisa, Muhammad Nasir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.